Banda Aceh sedang dihebohkan dengan isu kehadiran Siloam Hospital. Rumah Sakit Umum milik LIPPO Group. Ternyata menurut Zulfikar Abdullah, Isu ini bukanlah isapan jempol belaka.
Anggota DPR Kota Banda Aceh dari Partai Keadilan Sejahtera ini menuturkan bahwa ia telah melakukan semacam insvestigasi. Dalam keterangannya ia menyebutkan kira-kira pukul 18.03 dapat postingan potongan karcis dimana tertera salah satu logo sebuah rumah sakit yang sangat terkenal di indonesia. Betapa terkejutnya ternyata rumah sakit ini hadir di banda aceh.
Sekitar 18.30 kebetulan melewati depan sebuah mall dikawasan beurawe untuk memastikan kebenaran postingan teman tadi, dan ternyata saya temukan hal yang sama”; lanjut Zulfikar.
Saya bertanya kepada petugas yang jaga sudah akan hadir ya rumah sakit ini? Sang penjaga mengiyakan. Terus saya tanya lagi mulai kapan operasional?, petugas penjaga tersebut mengaku belum mengetahuinya.
Menurut Zulfikar, Sebenarnya isu tentang kehadiran rumah sakit ini mulai didengarnya, sudah sejak agustus 2017. Sampai-sampai dalam paripurna DPRK dengan agenda pengesahan APBK 2018, sempat fraksi kami (FPKS) pertanyakan ttg isu kehadiran rumah sakit ini. Jawaban Walikota saat itu belum ada permohonan perizinan terkait kehadiran Siloam Hospital di kota Banda Aceh.
Anggota DPRK dari Fraksi PKS ini menambahkan “Saat ini saya yakin bahwa aparatur gampong setempat gak tau apa-apa, demikian juga dengan Pemerintah Kota Banda Aceh belum tau apa-apa. Menurutnya mereka (pihak Siloam) juga hanya melakukan batu test terhadap respon warga kota”.
Karenanya saya bersama teman-teman DPRK khususnya Fraksi PKS dan juga fraksi2 lainnya akan berupaya semaksimal mungkin agar kehadiran rumah sakit tersebut di Banda Aceh tidak terjadi. Kami akan mendorong agar pemko tidak mengeluarkan izin”; terang Zulfikar.
“Kami juga mengajak seluruh elemen warga kota agar bersama2 menolak kehadiran rumah sakit tersebut”; tambahnya.
