ACEHAKTUAL.COM | Banda Aceh : Ketua Fraksi Partai Aceh DPRK Aceh Besar meminta bupati tidak tebang pilih dalam dalam pergantian kepala sekolah
Ketua Fraksi Partai Aceh (PA) Baktiar, mengatakan, sikap Bupati Aceh Besar Ir. Mawardi Ali, yang tebang pulih tersebut berawal dari gugatan yang dilakukan oleh kepala SD Leupung 26 Kuta Baro dan SMP Negeri Sukamakmur.
” Gugatan itu, menandakan adanyan praktek tebang pilih dalam pergantian kepala-kepala sekolah di Aceh Besar. Hal itu terjadinkarena keduanya merasakan ketidakadilan dalam mutasi pada dinas pendidikan Aceh Besar.” ujar Baktiar dalam keterangan persnya. Selasa. (11/12/2018).
Ditambahkan Bakhtiar, dua gugatan tersebut merupakan bentuk protes atas ketidakadilan yang dipraktekkan dibawah kepemimpinan Mawardi-Waled di dunia pendidikan Aceh besar.
Seharusnya, kata Politisi Partai Aceh ini, hal demikian tidak perlu terjadi jika keseimbangan dalam proses mutasi terjadi”.
“Kita habis energi pada kerja-kerja yang tidak penting, padahal kita perlu arahkan kebijakan pada perbaikan kualitas pendidikan, peningkatan kapasitas pengajar, dan fasilitas, karena daya saing pendidikan semakin besar saat ini.” ujarnya.
Jumlah murid disekolah dasar dan menengah yang lumayan tinggi, sebut Baktiar, semestinya diberikan perhatian lebih, akan tetapi jika proses mutasi pada tingkat pengelola pendidikan bermasalah, tentunya akan berefek pada kualitas dan hasilnya yang juga akan rendah.
Bakhtiar melanjutkan,” bupati atau kadis pendidikan jangan melihat kalah atau menang saat gugatan di PTUN, akan tetapi cegahlah agar gugatan itu tidak terjadi, yakni dengan mengikuti prosedur yang tepat, mereka pasti tidak akan menggugat jika sesuai dengan aturan dan prosedur”.
“Kami sangat mengharapkan, agar supaya kepala SD Leupung 26 Kutabaro yang sudah memenangkan gugatan dapat dipulihkan kehormatannya sebagai kepala sekolah, begitu pula dengan kepala SMP Sukamakmur, jangan sampai kapasitas dan kapabilitasnya terganggu oleh proses hukum yang masih berlangsung, ” harapnya.
