ACEHAKTUAL.COM I Banda Aceh : Wakil Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Aceh, Dyah Erti Idawati, mengatakan pemerintah perlu melestarikan produk kerajinan bordir sebagai salah satu kerajinan khas Aceh.
Hal tersebut ia sampaikan dalam pelatihan Peningkatan Diversifikasi Produk Bordir Desa Ie Meulee Kecamatan Suka Jaya Kota Sabang, Jumat 29/03.
Menurut Dyah, produk bordir khususnya di Kota Sabang masih memerlukan berbagai peningkatan baik dari sisi kualitas desain, teknik pengerjaan, penempatan motif, perpaduan warna serta pemilihan kuakitas bahan yang digunakan.
“Sabang ini salah satu sentra kerajinan bordir. Untuk mengatasi permasalahan ini, Dekranasda Aceh kita berikan pelatihan diversifikasi bordir,” kata Dyah.
Dyah menyatakan, dirinya sangat yakin dengan potensi produk bordir di sabang untuk dikembangkan menjadi aneka produk kerajinan yang dapat lebih bersaing di pasar nasional bahkan internasional.
“Industri kerajinan termasuk salah satu dari 16 bidang industri kreatif yang sangat potensial untuk terus dikembangkan, karena memberi kontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi.”ujarnya.
Melihat peluang tersebut, Dyah menyebutkan bahwa tidak tertutup kemungkinan kesempatan bagi produk kerajinan bordir yang ada di Kota Sabang untuk memasuki pasar yang lebih luas. Tentu saja dengan memperhatikan desain, kualitas dan harga yang dapat bersaing.”
Ketua Dekranasda Kota Sabang, Mita Andriani, usai pelatihan itu, para perajin bordir bisa menjadi lebih mandiri baik secara perseorangan maupun kelompok sehingga berdampak pada peningkatan ekonomi dan kesejahteraan.
“Pelatihan ini merupakan momentum bagi masyarakat kota sabang terutama para perajin di desa Ie Meulee untuk dapat menambahkan pengetahuan dan kreatifitas,” ujar Mita
Ada beberapa desain motif bordir yang didesain oleh warga Sabang yang telah mendapat sertifikasi oleh Direktur Kekayaan Republik Indonesia Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.