ACEHAKTUAL.COM I Banda Aceh : Pelaksana Tugas Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, memberikan dukungan serta mengajak kepada pelaku usaha IKMA (Industri Kecil Menengah Aneka) untuk terus mengembangkan usahanya.
“IKM merupakan salah satu motor penggerak perekonomian yang dimiliki oleh masyarakat Aceh.” ujar Nova saat menggelar pertemuan dengan 50 orang pelaku IKMA di NA Coffee Premium , Simpang Tiga Setui, Banda Aceh, Sabtu (13/4) pagi.
Investasi luar yang diharapkan Aceh untuk mendongkrak
perekonomian, kata Nova, tak kunjung datang. Berbagai persoalan menjadi kendala
bagi investor, hingga menunda untuk menanamkan modal triliunan di Aceh.
“Terlalu susah jika kita berharap pada investasi besar di Aceh. Ada
rencana pabrik Semen Laweung, tapi berhenti. Ada penambangan batu bara di Nagan
Raya juga bermasalah dan seterusnya,” kata Nova.
Karena alasan itulah, Nova menekankan bahwa Pemerintah Aceh akan mendongkrak
perekonomian melalui investasi sendiri dan juga kekuatan sendiri, yakni IKM.
Untuk mengembangkan IKM, Plt Gubernur menekankan kepada semua pihak untuk
memperhatikan 3 kompoenen penting dalam usaha. Yakni, modal, management
dan marketing.
Persoalan permodalan, Plt Gubernur menekankan kepada Bank Aceh Syariah selaku bank daerah dan milik Rakyat Aceh untuk memperluas kredit pada sektor produktif. Serta memberi kemudahan regulasi kepada IKM untuk mendapatkan kredit tersebut.
“Kita tidak mengajak bank yang lain. Kita ajak bank punya
kita,” ujar Nova.
Zona kedua, management. Menurutnya yang diperlukan dalam zona ini adalah skill
yang memadai pada pelaku usaha. Oleh karean itu, Nova meminta kepada pengusaha
yang telah berhasil untuk membina usaha pelaku IKM lainnya, baik dari segi
teknologi, tempat usaha maupun pilihan usaha.
“Zona ketiga, marketing. Ada yang sudah jago dalam wilayah
ini seperti produk Minyeuk Pret,” ujar Nova. Namun demikian, Plt Gubernur juga
meminta kepada Kadin serta Dinas terkait untuk mensosialisasikan proses
marketing kepada pelaku IKM Aceh.
Dalam kesempatan itu, Nova juga mendengar segala keluh kesah pelaku IKM
di Aceh dalam mengembangkan usahanya. Di antaranya persoalan perizinan produk
dari BPOM, promosi, permasalahan pemateri seminar entrepreneur, keterbatasan
kemasan dan pengawasan pasar.
Merespon keluh kesah tersebut, Plt Gubernurpun langsung menindak lanjuti aspirasi pelaku usaha itu. Dalam hal kesulitan izin produk, Nova meminta kepada eselon 4 yang terkait perizinan di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Aceh untuk mengadvokasi segala izin produk IKM pelaku usaha.
Terkait hal promosi, ia
juga meminta kepada pihak Dinas Perindustrian untuk menggencarkan promosi
melalui bidang promosi di dinas tersebut.
Selama ini pegiat IKM di Aceh juga memiliki kesulitan dalam memperoleh produk
kemasan. Untuk itu Nova meminta kepada salah satu pelaku usaha yang hadir dalam
pertemuan tersebut untuk melakukan investasi pada bidang kemasan di KIA (
kawasan industri Aceh) Ladong yang telah disediakan pemerintah. Permasalahan
anggaran, pemerintah pun siap membantu kredit produktif untuk sektor tersebut.
Di perkirakan anggaran yang dibutuhkan sebesar 40 miliar.
Selain itu, KIA Ladong yang disediakan pemerintah untuk investasi luar,
juga disediakan pemerintah untuk lokomotif ekonomi bagi para pelaku usaha
IKM di Aceh. Untuk itu ia memberikan peluang kepada para pelaku usaha di Aceh
yang kesulitan mendapatkan lahan agar dapat berinvestasi di kawasan
tersebut.
“Jadi tugas pemerintah untuk menyediakan air bersih, listrik, jalan lingkungan di KIA Ladong,” kata Nova.