ACEHAKTUAK.COM I Banda Aceh – Sekitar 16 bangunan di tiga kabupaten di Aceh, dilaporkan rusak menyusul bencana angin puting beliung yang melanda wilayah itu dua hari berturut-turut.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Aceh
Teuku Ahmad Dadek kepad media, Kamis ( 11/1/2017), menyatakan, puting beliung
menyapu 16 banguna di beberapa lokasi sejak dua hari terakhir.
“ Kami informasikan sejak tanggal 10 Juli 2019 sampai saat
ini sudah terjadi Angin Puting Beliung
di 3 kabupaten, 3 kecamatan dan 5 desa,” ujar Dadek.
Adapun total Korban terdampak yaitu, sebanyak 9 KK, 35 Jiwa dan Dampak material sebanyak 3 Unit Rumah rusak berat (RB), 3 Unit Rumah rusak sedang (RS), 5 Unit Kios (RB), 1 Unit Kios (RS), 1 Unit Dapur (RS), 1 Unit Dapur (RB), Atap Stadion (RB), Kantor Samsat (RR).
Dikatakan Dadek, sedangkan lokasi kejadian tersrb ut yaitu,
1. Kabupaten Aceh Utara :
Kec. Muara Batu
• Gampong Mane Tunong
• Gampong Pante Gurah
Sementara keadaan berangsur pulih dan Kondisi di Lapangan Sudah dalam tahap Pembersihan, Korban yang terdampak yaitu: 5 KK, 20 Jiwa, Dampak Material : 3 Unit Rumah Rusak Berat (RB), 1 Unit Bengkel rusak Berat (RB), 4 Unit Kios Rusak Berat (RB), 1 Unit kios Rusak sedang (RS), 1 Unit Dapur Rusak Ringan (RS), 1 Unit dapur Rusak Berat (RB).
2. Kabupaten Gayo Lues :
• Atap Stadion Seribu Bukit Rusak Berat (RB)
• Kantor Samsat Gayo Lues Rusak Ringan (RR)
Sementara keadaan berangsur pulih dan Kondisi di Lapangan Sudah dalam tahap Pembersihan, tidak ada korban jiwa yang terdampak.
3. Kabupaten Bireuen :
Kec. Jeumpa
• Gampong Teupok Teunong
• Gampong Teupok Baroh
Sementara keadaan berangsur pulih dan Kondisi di Lapangan Sudah dalam tahap Pembersihan, Korban yang terdampak yaitu: 4 KK, 15 Jiwa, Dampak Material : 3 Unit Rumah Rusak Sedang (RS), 1 Unit Kios Rusak Berat (RB).
“Adapun yang telah kita lakukan pemantauan di tempat kejadian dan bersama Muspika, Aparatur Desa juga Tim Rescue BPBD, SAR, DAMKAR yang masih melakukan pembersihan di lokasi rumah yang tertimpa pohon dengan meggunakan alat pemotong kayu (cinsaw).”demikian Dadek.