Camat : Dendeng Babi Cap Kelinci Tidak Di Produksi Di Gp. Neuhen, Kecamatan Mesjid Raya Aceh.

Penulis : Agus Fajri

kemasan dendeng babi, produksi Aceh

ACEHAKTUAL.COM| Banda Aceh. – Masyarakat Aceh digegerkan dengan beredarnya berita tentang diproduksinya dendeng babi. Makanan dengan merek Dendeng Babi Dua Kelinci, Aguan dengan alamat pabrik di Jalan Malahayati, KM 45, Banda Aceh telah viral di Platform media sosial

Alamat tersebut tertulis Banda Aceh, padahal Jalan Malahayati Km. 14,5 berada di Gp. Neuhen, Kecamatan Masjid Raya, Aceh Besar. Bukan Banda Aceh namun di kemasan itu disebutkan  alamatnya di Banda Aceh.

Atas informasi tersebut Camat Kecamatan Masjid Raya, Al Mubarak Akbar,S.Stp.MM langsung turun kelapangan tempat alamat yang ada dalam kemasan tersebut. Lalu kemudian melaporkan ke Bupati Aceh Besar.

Menurut Mubarak, pada hari Rabu, (14/8/2019). Pada pukul 14 : 30 Wib pihaknyabersama Kapolsek Mesjid Maya, Kanit Intel, Babinkamtibmas serta perangkat Gampong Neuheun, turun ke Gp. Neuheun, Kecamatan Mesjid Raya. Aceh Besar.

“Kami lalu melakukan konfirmasi kepada salah seorang warga Tionghoa yangg tinggal di Gp. Neuheun  yang bernama Ayung tentang beredar Dendeng babi cap dua  kelinci Dimedsos yangg beralamat Produksi jl.Malahayati km.14.5.” ujar Mubarak.

Pada saat dilakukan konfirmasi, kata Mubarak,  masalah tersebut,  Ayung menjelaskan bahwa produksi dendeng cap dua kelinci Aguan, diproduksi sudah lama sejak tahun 1980 an,akan tetapi sejak akhir tahun 2000, Aguan tidak memproduksi lagi dan yang bersangkutan  pindah ke Medan.

“ Aguan pindah karena saat itu kondisi Aceh tidak aman karena konflik dan sekarang Aguan tinggal di Medan dengan alamat  Jln. Metal Perwira 1 Tanjung Mulia yg merupakan komplek Warga Tionghoa yang eksodus dr Aceh pasca Konflik Aceh. “sebut Ayung sebagaiman di kutip Mubarak,

Terkait dendeng babi tersebut, kata Mubarak, beredar sekarang di medsos itu bukan diproduksi di alamat jalan laksamana malahayati km14,5 atau di Gp. Neuhen melainkan di produksi di Medan dengan info bahan baku (babi) di peroleh Aguan dari medan.

Ayung bersama Polsek dan Muspika

“Kami dari Muspika belum mengetahui informasi yang lebih jelas kenapa saudara Aguan mencamtumkan alamat di label jl.laksamana malahayati km14.5 / gampong Neuheun.”ujar Mubarak.

Persolan ini, kata Mubarak, sudah dilaporkan ke Bupati Aceh Besar, namun belum ada arahan lebih lanjut tetntang masalah ini.

“Kita masih menunggu arahan selanjutnya dari bupati, selaku muspika kecamatan kita sudah turun kelokasi,” demikian Mubarak.

ACEHAKTUAL.COM| Banda Aceh. – Masyarakat Aceh digegerkan dengan beredarnya berita tentang diproduksinya dendeng babi. Makanan dengan merek Dendeng Babi Dua Kelinci Aguan dengan alamat pabrik di Jalan Malahayati, KM 45, Banda Aceh telah viral di Platform media sosial

Pada saat dilakukan konfirmasi, Ayung menjelaskan bahwa Dendeng Sapi dengan merek Cap Dua Kelinci Aguan telah produksi sejak tahun 80an. Pada tahun 2000an sempat terhenti disebabkan yang bersangkutan pindah ke medan dikarenakan kondisi Aceh yang tidak aman (Konflik.Red). Ayung Pindah ke Medan dengan alamat di Jalan Metal Perwira 1 Tanjung Mulia.

Mengenai Dendeng Babi tersebut tidak di produksi di Gampong Neuheun, sebagaimana diberitakan. Produk tersebut dibuat di medan dengan bahan baku yang juga berasal dari saudara aguan di Medan. Muspika menerangkan bahwa belum mengetahui Mengapa saudara Aguan tersebut mencantumkan alamat Jalan Laksamana Malahayati kn 14.5 gampong Neuheun.

Editor : Fauzan

2 KOMENTAR

  1. Yang produksi kan nonmuslim, yang beli juga bukan muslim.
    Lantas persoalannya dimana dan viral kenapa?
    Tanyoe Aceh bek bangai, tajalankan hidup lage tuntunan Al-Qur’an dan Hadist..
    Enggak mungkin lah orang muslim akan beli dendeng babi ???

    • menurut keterangan : Dendeng Babi cap Kelinci Aguan di produksi di Medan oleh Aguan. tidak jelas mengapa dia menggunakan alamat desa neuheun, aceh besar.

      sedangkan Ayung yang pernah memproduksi Dendeng sapi cap kelinci Ayung di Desa neuheun, pada tahun 200 pindah ke medan karena konflik, lalu bersama aguan produksi dendeng babi di medan.

      pertama : itu merupakan fitnah terhadap desa mereka, menurut muspika disana, karena tidak ada dendeng babi di neuheun

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here