ACEHAKTUAL.COM I Banda Aceh- Ketua KONI Aceh, Muzakir Manaf mengatakan pihaknya siap melaksanakan pemusatan latihan daerah (Pelatda) para atlit Aceh dalam menghadapi Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Oktober 2020 di Papua.
“Kita tetap laksanakan Pelatda bagi atlit namun tetap di sesuaikan dengan protokol Covid-19,” ujar Muzakir Manaf saat membuka secara resmi Oelatda tersebut, Rabu (15/04/2020).
Menurut Muzakir Manaf, seharusnya pembukaan Pelatda di laksanakan secara lengkap dengan mengundang mereka yang terlibat dalam Pelatda, namun karena kondisi saat ini tengah dilanda wabah corona, maka pembukaannya di kantor KONI dan hanya di hadiri oleh pengurus Koni Aceh saka.
Pembukaan Pelatda tanpa kehadiran atlet itu, Mualem didampingi Ketua Harian Kamaruddin Abubakar, Sekretaris Umum, M.Nasir Syamaun, Bendahara Umum, Kennedy, dan sejumlah pengurus teras KONI Aceh.
Misalnya, bila cabor meloloskan lima orang atlet mengikuti Pelatda, maka cukup dijadikan satu kelompok. Tapi kalau atletnya lebih harus dijadikan dua kelompok latihan.
“Kecuali sepakbola, kita akan koordinasi dengan Asprov PSSI Aceh untuk cara latihan yang akan diterapkan,” ujar Mualem sebutan Muzakir Manaf.
Dia menyebut, Pelatda dapat dilakukan di Banda Aceh maupun di kabupaten/kota lainnya di Provinsi Aceh. “Latih tanding dan uji coba ke luar Aceh dan luar negeri ditiadakan,” ujarnya.
Tetap Semangat, Target Melebihi PON Jabar
Meskipun persiapan atlet melalui Pelatda, di tengah pandemi wabah virus Corona, kata Mualem tidak mempengaruhi dan mengurangi tekad serta semangat para atlet, pelatih, pengurus KONI Aceh untuk meraih prestasi terbaik di PON Papua.
“Kita tetap ingin meraih target prestasi di PON XX Papua melebihi prestasi di PON XIX/2016 Jawa Barat,” ujarnya.
Mualem menjelaskan, dalam menghadapi PON Papua, KONI Aceh mempersiapkan 131 atlet dari 25 cabang olahraga melalui Pelatda Desentralisasi dan Sentralisasi. Para atlet tersebut hasil lolos dari Prakulifikasi PON (Pra PON) tahun lalu dan Porwil X Sumatera di Bengkulu, Oktober 2019.
Sebutnya, KONI Aceh juga telah menetapkan dua kategori pelaksanaan Pelatda, yaitu kategori pertama, atlet dari cabang olahraga yang lolos PON meraih medali dengan masa Pelatda delapan bulan. Masing-masing dua bulan desentralisasi dimulai 17 Februari – 18 April 2020 dan enam bulan sentralisasi dimulai 19 April – 18 Oktober 2020.
Kategori pertama 86 atlet dari 15 cabang olahraga yaitu anggar (8 atlet), angkat besi & binaraga (3), atletik (8), biliar (1), kempo (2), menembak (5), muaythai (8), panahan (8), panjat tebing (3), pencak silat (3), renang (2), sepak bola (20), taekwondo (2), tarung derajat (12) dan wushu (1 atlet) .
Kategori kedua, cabang olahraga yang lolos tanpa medali, masa Pelatda enam bulan. Masing-masing satu bulan desentralisasi dimulai 20 Mai hingga 19 Juni. Sentralisasi empat bulan, dimulai 20 Juni hingga 18 Oktober 2020.
Kategori kedua 45 atlet dari 10 cabang olahraga yaitu bermotor (4 atlet), dayung (8), layar (1), rugby (24), selam (1), senam (1), sepak takraw (2), sepatu roda (2), terjun payung (1) dan judo (1 atlet).
Mualem mengatakan, para atlet dalam menjalani pemusatan latihan daerah ini ditangani 43 pelatih Aceh dan 8 pelatih nasional. “Apabila kondisi pandemi COVID-19 ini sudah dinyatakan aman, KONI Aceh akan mendatangkan pelatih dari luar negeri untuk menangani atlet cabang panahan dan muaythai,” katanya.
Dia menyebutkan, dalam pelaksanaan Pelatda desentralisasi, KONI Aceh memberikan fasilitas kepada atlet dan pelatih, yaitu uang saku, ekstra fuding dan vitamin. Sedangkan pada saat sentralisasi ditambah uang cuci, konsumsi dan akomodasi. Seluruh atlet juga sudah didaftarkan pada BPJS Ketenagakerjaan.