Giliran Malek Raden Kunjungi Dinas Pendidikan Aceh

ACEHAKTUAL.COM I Banda Aceh – Mantan Kakanwil Pendidikan Aceh H.A. Malik Raden giliran mengunjungi Dinas Pendidikan Aceh dalam rangka kebersamaan membangun dunia pendidikan. Rabu (5/8/2020)

Dua minggu lalu, tepatnya pada Rabu (22/7/2020), para mantan petinggi dinas pendikan Aceh sudah “bertandang” ke ruang kerja Kepala dinas di gedung “A” kantor tersebut.

Mareka itu adalah Anas M. Adam, Ilyas, Bachtiar, Laisani, M.Pd dan Syaridin, M.Pd

Kehadiran Malik Raden, di sambut Kadis Pendidikan Aceh, Drs. H. Rachmat Fitri HD, MPA sebagai asupan penambah energi yang sangat besar bagi jajaran Dinas Pendidikan Aceh.

Malek Raden mengatakan, kehadirannya sebagai wujud penghargaan  dan terima kasihnya atas prakarsa Kadisdik Aceh dalam menghimpun kebersamaan para mantan kadis pendidikan Aceh bertajuk.

“Dinas Pendidikan Aceh adalah Rumah Besar Kita” beberapa pekan yang lalu,” ungkap Malek Raden.

“Saya tidak dapat hadir pada kesempatan tersebut karena sedang berada di luar daerah, namun saya telah menyampaikan pesan rasa kebanggaan, kegembiraan  dan dukungan yang kuat atas gagasan  model kerja kolaboratif dan komunikatif yang dikembangkan pak nanda sebutan akrab pak kadisdik Aceh. Sebagai pembuktian,  saya berjanji untuk hadir pada kesempatan berikutnya,” ungkapnya.

Oleh sebab itu, kehadiran  hari ini menjadi bentuk bukti pemenuhan  janjinya dan dirinya merasa menjadi lebih muda 20 tahun, hari ini, seiring berkesempatan untuk mengenang berbagai pernik-pernik pengalaman dalam membangun pendidikan Aceh pada masa itu.

Sementara Rahcmat Fitri menilai, Pengalaman yang dimiliki Malek Raden, sangat banyak dan harus dimanfaatkan sebagai bahan pertimbangan dalam mendorong peningkatan kualitas layanan pendidikan di Aceh dimasa mendatang.

Pada kesempatan tersebut kedua orang nomor satu dunia pendidikan aceh ini, melakukan diskusi terkait gagasan percepatan peningkatan mutu pendidikan di Aceh diantaranya, melalui ikhtiar memperbaiki kualitas proses pembelajaran di sekolah.

Banyak hal yang masih menjadi tantangan, kata Rachmat Fitri, antara lain; belum seluruh guru mempunyai kompetensi yang cukup sebagai prasyarat perbaikan proses pembelajaran.

“Disdik sedang menyiap skema penyiapan Guru Inti dan Super Inti yang merata untuk difungsikan sebagai pendorong pemenuhan kompetensi guru-guru dalam wadah MGMP yang tersebar di seluruh Kabupaten/kota,” janjinya.

Sementara untuk membantu teman-teman guru di sekolah, disdik Aceh melalui Balai tekomdik dengan mendapat bimbingan PUSDATIN Kemendikbud sedang dan terus berusaha mengembangkan teknologi pembelajaran.

“Saat ini kita telah menyiapkan aplikasi pembelajaran online yang diberi nama Sijempol (Sistim Jejaring Media Pembelajaran Online) Aceh. Dan untuk operasionalnnya telah memiliki team teaching untuk 9 mata pelajaran,” sebutnya.

Dari statistik penguna, tambahnya, Aplikasi ini tercatat dan telah digunakan oleh  1.416 guru dan 10.115 siswa pada ruang kelas. Kedepan Balai tekomdik dapat terus dikembangkan agar mampu menyiapkan studio pembelajaran (online dan/atau ofline) yang dapat digunakan oleh Guru-guru (Guru Inti) terbaik.

“Kita melakukan pembelajaran yang dapat diterima manfaatnya oleh sekolah-sekolah yang telah terkoneksi jaringan internet melalui kelas Audio visual yang akan kita kembangkan. Terobosan ini diharapkan akan dapat mempercepat upaya memperkecil kesenjangan kompetensi guru dan fasilitas pendukung pembelajaran saat ini,” pungkasnya.

 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here