Pertalite Bakal Seharga Premium di Jawa-Sumatera

Foto: ANTARA FOTO/MUHAMMAD IQBAL

Jakarta – Harga Pertalite di Pulau Jawa dan Sumatera bakal dijual seharga Premium. Hal itu menyusul wilayah Bali dan Tangerang Selatan (Tangsel) yang sudah lebih dulu dilaksanakan program diskon dari PT Pertamina (Persero).

CEO Commercial & Trading Subholding Pertamina Mas’ud Khamid menjelaskan tujuan program tersebut untuk membuat konsumen beralih dari Premium ke Pertalite.

“Kami meluncurkan program Langit Biru, yaitu program dengan memberikan diskon Pertalite seharga Premium untuk 2 bulan pertama,” kata dia dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI, Senin (5/10/2020).

Kemudian, 2 bulan berikutnya diskon dikurangi Rp 400, dan 2 bulan berikutnya diskon dikurangi lagi Rp 400 sambil dilihat apakah terjadi migrasi lagi dari pengguna Pertalite ke Premium.

Nantinya, program tersebut akan dilaksanakan pula di Pulau Jawa dan Sumatera.

“Ke depan nanti seiring dengan arahan dari Kementerian, kami akan masuk seluruh Jawa. Jadi Jawa-Bali akan kita geber dulu, selanjutnya akan masuk ke wilayah Sumatera yaitu Sumbar, Palembang dan seterusnya,” jelasnya.

Siapa saja yang berhak mendapatkan Pertalite seharga Premium? Baca di halaman selanjutnya.

Dia menjelaskan kriteria kota yang dipilih untuk program Langit Biru, pertama adalah kota-kota yang punya daya beli yang cukup untuk membeli BBM yang lebih tinggi. Kriteria yang kedua adalah kota-kota yang konsumsi Premiumnya masih sangat tinggi.

Pertalite seharga Premium pun tak diberikan kepada seluruh kendaraan. Ada kriteria yang ditetapkan oleh Pertamina sebagai penikmat diskon tersebut.

“Yang berhak mendapatkan Pertalite harga sama dengan Premium adalah, satu motor, seluruh motor. Kedepannya motor CC besar mungkin kami kurangi. Yang kedua adalah seluruh angkot plat kuning. Yang ketiga adalah seluruh taksi plat kuning. Nah mobil-mobil di luar itu tetap mendapatkan Pertalite harga normal,” ujarnya.

Perusahaan minyak dan gas (gas) milik negara itu pun menyebutkan konsumsi Premium terus mengalami penurunan dan sudah diproyeksi berlanjut hingga 2024.

Mas’ud Khamid menjelaskan penjualan harian BBM pada Januari 2019 mencapai 90 ribu kiloliter (KL) per hari, dimana komposisi Premium adalah 31,6 ribu KL dan Pertamax 10,3 KL.

“Hari ini kita lihat September 2020, Premium tinggal 23.000 KL per hari, sementara Pertamax-nya di 10,6-10,7 juta KL per hari,” kata dia.

Nah, bagaimana 4 tahun kedepan? pihaknya memproyeksikan konsumsi BBM akan menjadi 106.000 KL per hari, dimana komposisi Pertalite 61.000 KL per hari atau tetap 57%. Lalu konsumsi Pertamax menjadi 20 ribu-30 ribu KL per hari, dan Premium sepertiganya.(detik.com)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here