Terkait Penemuan Batu Nisa Kuno di Jalan Tol, Zulfikar Aziz Minta Libatkan Tokoh Setempat  

Wakil Ketua DPRK Aceh Besar, Zulfikar Aziz, SE Foto : istimewa

ACEHAKTUAL.COM I Banda Aceh : Wakil Ketua DPRK Aceh Besar, Zulfikar Aziz, SE meminta pihak yang akan melakukan kajian terhadap batu nisan kuno untuk melibatkan tokoh masyarakat setempat.

Pernyataan Zulfikar sehubungan penemuan batu nisan kuno yang di duga peninggalan kerajaan Aceh di sekitar area proyek pembanguna jalan Tol Sigli – Banda Aceh (Sibance), di Gampong Lambada Lhok, Kecamatan Baitussalam, Aceh Besar begitu cepat beredar ditengah masyarakat.

Menurut Politisi PKS Aceh Besar ini, perlu pelibatan tokoh masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi tersebut agar dalam kesimpulan yang diputuskan itu telah mewakili dari berbagai pihak.

“Perlu melibatkan Arkeolog, saksi sejarah, tokoh masyarakat Lambada Lhok dan Dinas terkait,” harap Zulfikar Aziz. Kamis (11/2/2021).

Nah, sebelum hasil kajian dipublikasikan pihak tadi, Zulfikar meminta para pihak untuk tabayyun, cek and ricek dan melihat langsung ke lokasi penemuan serta meminta informasi dari tokoh masyarakat setempat.

“Perlu juga melibatkan arkeolog dan melanjutkan musyawarah dengan tokoh masyarakat setempat guna memilih opsi alternatif yang baik, pilih yang kecil mudharat, besar manfaat,” harap Sekretaris DPD PKS Aceh Besar.

Karena itu, Zulfikar meminta dalam penilitian nantinya melibatkan Arkeolog, saksi sejarah dan  tokoh masyarakat gampong  Lambada Lhok untuk mamastikan kebenaran situs  karena masih ada informasi simpang siur dari berbagai sumber bahwa nisan tersebut dibawa oleh air tsunami 2004 lalu.

Katanya, jika kemudian hasil kesimpulan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Aceh, bahwa nisan tersebut adalah situs makam Kerajaan, maka harus di pagar atau dikasih tanda. Namun, pembangunan jalan tol harus dilanjutkan tanpa harus kehilangan situs sejarah

“Kita mendorong pihak berkompeten untuk turun langsung ke lapangan memastikan keberdaan situs tersebut, dalam hal ini otoritas Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Aceh, supaya tidak ada keresahan masyarakat dengan informasi yang simpang siur,” harapnyanya.

Sementara Geuchik Lambada Lhok, Kadir meminta penemuan batu tersebut melibatkan semua pihak agar tidak salah mendapatkan informasi.

“Sebenarnya, dikonfirmasi dulu ke saya selaku Geuchik (kepala desa) Lambada Lhok. Meski saya tidak bisa menjelaskan, tapi kita di desa masih punya orang tetua yang perlu kita minta penjelasan,” jelas Kadir.

Menurut Kadir, informasi yang sudah beredar luas dimasyarakat terkesan menyudutkan pihak proyek Tol Sibance, yang seolah-olah nisan tersebut terkena proyek.

“Padahal, nisan yang ditemukan sekarang itu bukan disitu tempatnya, tapi sekitar 12-15 meter ke arah laut. Itu karena dibawa air tsunami,” ungkap Kadir.

Kadir menceritakan, sebelum gempa dan tsunami 2004 lalu, memang telah ada batu nisa yang persis seperti ditemukan tadi. Namun tidak ada respon pihak terkait untuk dilakukan kajian lebih dalam.

“Saya meminta untuk dilakukan kajian mendalam, namun juga berharap proyek tol dilanjutkan,”harapnya.

 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here