Detik-detik Bupati Aceh Besar Tegur Utusan Kemenkes Gegara Hijab

Bupati Aceh Besar Mawardi Ali dan utusan Kemenkes (Dok. Pemkab Aceh Besar)

Aceh Besar – Bupati Aceh Besar Mawardi Ali kembali menjadi sorotan setelah menegur utusan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang tak berhijab. Dia mengingatkan soal aturan berbusana di Aceh.

Momen itu terjadi dalam sebuah rapat yang digelar di Gedung Dekranasda di Desa Gani, Aceh Besar, Rabu (16/6/2021) kemarin.

Dalam rapat itu, Mawardi duduk di samping utusan Kemenkes. Mawardi lalu menegur utusan Kemenkes karena tak menggunakan jilbab.
“Mohon maaf, Ibu, kita di Aceh dan Aceh Besar, khususnya bagi wanita di tempat umum harus menggunakan hijab,” kata Mawardi Ali dalam keterangan Pemkab Aceh Besar, Kamis (17/6/2021).

Dalam pertemuan itu, Mawardi lalu meminta utusan Kemenkes tersebut menggunakan hijab selama bertugas di Aceh Besar. Diketahui, utusan Kemenkes itu datang ke Aceh Besar dalam rangka tugas asesmen kesehatan masyarakat terkait eliminasi penyakit malaria di Aceh Besar selama 3 hari.

Atas teguran Mawardi, utusan Kemenkes itu pun meminta maaf. Dia mengaku tidak mengetahui aturan berjilbab yang berlaku di Aceh.

Dari foto yang diterima, tampak perempuan tersebut mengenakan masker, bandana, dan tak berjilbab saat mengikuti rapat.

“Mohon maaf, Bapak, saya belum tahu dan belum ada yang beri tahu sebelum Bapak Bupati sendiri,” kata dia.
Identitas utusan Kemenkes tersebut belum diketahui.

Kontroversi 3 Tahun Lalu
Tiga tahun lalu, Mawardi juga pernah membuat heboh setelah mewajibkan pramugari yang mendarat di Bandara Sultan Iskandar Muda, Blang Bintang, Aceh Besar, berjilbab. Aturan itu tertuang dalam surat bernomor 451/65/2018 dan ditujukan kepada seluruh maskapai.

Meski sempat menimbulkan pro dan kontra, seluruh maskapai mematuhi aturan yang berlaku sejak Januari 2018 itu. Beberapa minggu setelah Mawardi meneken aturan ini, pramugari maskapai yang terbang ke Aceh terlihat berjilbab.

“Di Aceh, dari 2001 ada undang-undang yang mengatur tentang pelaksanaan syariat Islam. Sekarang sudah kita laksanakan secara menyeluruh di Aceh. Ada pelanggaran syariat sudah kita sosialisasikan. Salah satunya soal busana, salah satunya pramugari,” kata Mawardi kepada wartawan saat ditemui di rumahnya, Selasa (30/1/2018).

Bahkan Mawardi pernah dijuluki ‘Bupati Pramugari’ setelah mengeluarkan instruksi wajib menggunakan hijab bagi pramugari maskapai yang mendarat di Bandara internasional Sultan Iskandar Muda Blang Bintang Aceh Besar. Menurutnya, aturan itu dibuat dan diterapkan sebagai bentuk menghormati pelaksanaan syariat Islam.

Instruksi yang dikeluarkan pada awal 2018 tersebut juga sempat membuat Mawardi terlibat perdebatan dengan seorang presenter televisi nasional.

Perdebatan yang sempat menjadi sorotan juga. Perdebatan berakhir saat Mawardi menyebut presenter tersebut susah diberi pengertian soal kewenangan Aceh sebagai daerah khusus penerapan syariat Islam. Kalimat ‘adinda susah kali ngertinya’ sempat menjadi dipakai menjadi berbagai meme.(detik.com)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here