Kader Aisyiyah Dibekali Tanggap Bencana Sebagai Upaya Mengurangi Dampak Bencana

BANDA ACEH – Sebanyak 15 orang kader Aisyiyah dibekali pelatihan kebencanaan sebagai upaya menguranngi dampak bencana. Sehingga Ketika bencana mareka siap menjadi terdepan

Kegiatan ini dalam rangka pengabdian kepada masyarakat oleh oleh Litbang Muhammadiyah (Lembaga Penelitian da.n Pengembangan Muhammadiyah).

Pengabdian ini diketuai oleh Roza Aryani, S.Tr. Keb.,M. Keb dengan anggota Afriana, SST.,M.Kes dan Evi Kurniawati, SST.,M.Keb. Kegiatan ini di sampaikan Rizkiwan Oktabina, SKG.,M.Si dosen Poltekkes Kemenkes Aceh sebagai narasumber.

Menurut Roza Aryani, mareka siap terjun kelapangan apabila terjadi bencana. Selama dua hari mareka serius mengikuti pelatihan pada akhir Januari 2023 lalu.

“Pada pelatihan kemarin itu, kita menghadirkan dosen Poltekkes Kemenkes Aceh Rizkiwan Oktabina, SKG.,M.Si sebagai narasumber,” ujarnya. Jumat, (9/6/2023).

Menurutnya elatihan kebencanaan ini ada 3 topik yaitu, pertama ibu hamil dengan hipertensi yang dibawa ke posko pelayanan kesehatan namun tidak bisa ditangani diposko lalu dirujuk, kedua pasien kecelakaan dengan luka kepala dan meninggal ditempat, dan yang ke tiga pasien kecelakaan dengan patah kaki dan dibawa ke posko pelayanan kesehatan.

Narasumber membagi peran dari 15 kader itu siapa yang menjadi tenaga kesehatan yang duduk di posko pelayanan kesehatan, pasien yang patah kaki, pasien dengan luka kepala, peran sebagai ibu hamil, peran sebagai suami, peran sebagai warga, peran sebagai keluarga pasien dan juga ada sopir ambulance.

ibu hamil dengan hipertensi dibawa ke posko pelayanan kesehatan lalu diperiksa dengan alat seadanya seperti alat P3K, tensi, termometer dan pasang infus oleh tenaga kesehatan namun ibu hamil harus mendapatkan pelayanan yang lebih baik lalu ibu hamil dirujuk dengan menggunakan ambulance.

 

Pelatihan dengan pasien luka kepala, pasien ditemukan oleh warga lalu di konfirmasi ke posko pelayanan kesehatan dan tenaga kesehatan yang ada diposko kesehatan segera pergi ke tempat kejadian dan ternyata pasien sudah meninggal lalu pasien tersebut dibawa dengan ambulance ke posko kesehatan untuk dibersihkan setelah selesai semuanya pasien dan keluarganya diantar ke rumahnya.

 

Pasien kecelakaan dengan patah kaki, pasien ditemukan oleh warga lalu dikonfirmasi ke posko kesehatan dan petugas kesehatan yang ada diposko segera mendatangi tempat kejadian, sampai di tempat petugas segera memasang bridal pada kaki pasien yang patah lalu pasien dibawa segera ke posko kesehatan dengan menggunakan ambulance untuk mendapatkan pelayanan kesehatan selanjutnya.

Dari ketiga kegiatan pelatihan ini kader ‘aisyiyah memahami bagaimana cara menangani pasien yang segera membutuhkan pertolongan dan bekerja sama dengan petugas kesehatan. Kader ‘asiyiyah sangat senang mendapatkan pelatihan kebencanaan ini karena meraka belum pernah mendapatkannya, narasumber sangat bagus dalam memberikan pelatihan kebencanaan ini dan dilengkapi dengan alat alat yang bisa digunakan pada saat darurat seperti kotak P3K dan bridal untuk pasien dengan patah kaki.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here